Senin, 29 Juni 2009

Searching / Pencarian

Nama : I ketut suardana

Nim : 060010165

F081

Prak. Algoritma & Struktur Data II

( Searching / Pencarian )

Algoritma pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima
sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan mencari rekaman
dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah
satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan (successful) atau tidak
ditemukan (unsuccessful).


Metode pencarian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal
(internal searching) dan pencarian eksternal (external searching). Pada pencarian
internal, semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat komputer sedangakan
pada pencarian eksternal, tidak semua rekaman yang diketahui berada dalam pengingat
komputer, tetapi ada sejumlah rekaman yang tersimpan dalam penyimpan luar misalnya
pita atau cakram magnetis.

Pencaharian (seaching) merupakan tindakan untuk mendapatkan suatu data dalam kumpulan data. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita berurusan dengan nomor telepon atau pencaharian suatu istilah dalam kamus. Pada aplikasi computer, pencaharian sering kali dilakukan misalnya untuk mendapat data dari seorang mahasiswa.

Untuk keperluan mencari data, terdapat beragam algoritma pencaharian (search algorithm) . Yang di maksud dengan algoritma percaharian adalah “algoritama yang menerima sebuah arguman ‘a’ dan mencoba untuk menemukan sebuah rekaman yang memiliki kunci ‘a’. Pencaharian dapat dilakukan terhadap data yang secara keseluruhan berada dalam memori computer ataupun yang berada dalam penyimpanan ekternal (hardisk). Pencaharian yang dilakukan terhadapa data yang berada dalam computer di kenal dengan pencaharian internal sedangkan pencaharian yang dilakukan pada media penyimpanan eksternal disebut pencaharian ekternal. Pencaharian internal meliputi Pencaharian sekuensial dan dan pencaharian biner (binary search).



Selain itu metode pencarian data juga dapat dikelompokka menjadi pencarian
statis (static searching) dan pencarian dinamis (dynamic searching). Pada pencarian
statis, banyaknya rekaman yang diketahui dianggap tetap, pada pencarian dinamis,
banyaknya rekaman yang diketahui bisa berubah-ubah yang disebabkan oleh
penambahan atau penghapusan suatu rekaman.


Ada dua macam teknik pencarian yaitu pencarian sekuensial dan pencarian biner.
Perbedaan dari dua teknik ini terletak pada keadaan data. Pencarian sekuensial
digunakan apabila data dalam keadaan acak atau tidak terurut. Sebaliknya, pencarian
biner digunakan pada data yang sudah dalam keadaan urut.




Pencarian Berurutan (Sequential Searching)


Pencarian berurutan sering disebut pencarian linear merupakan metode pencarian
yang paling sederhana. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data
yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data
tersebut ditemukan atau tidak ditemukan.


Pada dasarnya, pencarian ini hanya melakukan pengulangan dari 1 sampai
dengan jumlah data. Pada setiap pengulangan, dibandingkan data ke-i dengan yang
dicari. Apabila sama, berarti data telah ditemukan. Sebaliknya apabila sampai akhir
pengulangan tidak ada data yang sama, berarti data tidak ada. Pada kasus yang paling
buruk, untuk N elemen data harus dilakukan pencarian sebanyak N kali pula.



Algoritma pencarian berurutan dapat dituliskan sebagai berikut :


1 i ← 0
2 ketemu ← false
3 Selama (tidak ketemu) dan (i <= N) kerjakan baris 4 4 Jika (Data[i] = x) maka ketemu ← true,

jika tidak i ← i + 1 5 Jika (ketemu) maka i adalah indeks dari data yang dicari, jika tidak data

tidak ditemukan Di bawah ini merupakan fungsi untuk mencari data menggunakan pencarian

sekuensial. int SequentialSearch(int x) { int i = 0; bool ketemu = false; while ((!ketemu) && (i

< ketemu =" true;" style="font-weight: bold;">Fungsi untuk Mencari Data dengan Metode

Sekuensial
Fungsi diatas akan mengembalikan indeks dari data yang dicari. Apabila data
tidak ditemukan maka fungsi diatas akan mengembalikan nilai –1.




Pencarian Biner (Binary Search)


Salah satu syarat agar pencarian biner dapat dilakukan adalah data sudah dalam
keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut, pencarian biner
tidak dapat dilakukan. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita juga sering
menggunakan pencarian biner.

Misalnya saat ingin mencari suatu kata dalam kamus Prinsip dari pencarian biner dapat dijelaskan sebagai berikut :mula-mula diambil posisi awal 0 dan posisi akhir = N - 1, kemudian dicari posisi data tengah dengan rumus (posisi awal + posisi akhir) / 2. Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data tengah. Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir dianggap sama dengan posisi tengah –1. Jika lebih besar, porses dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah + 1. Demikian seterusnya sampai data tengah
sama dengan yang dicari. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

Misalnya ingin mencari data 17 pada sekumpulan data berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_fsSiHfzu9WpMMaVSM9dUO4iZOYa8jufCnG7nQqO2bqE-IWH5lRHmL3MXxhFQ0QJGOSXx1dG1btLLG_ynhnYKOVitBFuQ39NQc8MQeyRKPblZpQj5SDbRX7R6aaxJJhY4rDIBIqUarzE/s320/1.bmp

Awal tengah akhir
Mula-mula dicari data tengah, dengan rumus (0 + 9) / 2 = 4. Berarti data tengah
adalah data ke-4, yaitu 15. Data yang dicari, yaitu 17, dibandingkan dengan data tengah
ini. Karena 17 > 15, berarti proses dilanjutkan tetapi kali ini posisi awal dianggap sama
dengan posisi tengah + 1 atau 5.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0u8Y29mmqgPYamuOLnGOGYhlZhFOY9R74ZJSWrK_hjV5YqhCNGYbrLBzgkI8OPxTN3Mx9D_6iOdHtbIb_Uin9SWZReL8SDKeDHcT2nKGLH3_lTMUNQbjoNxSJo4GulNbJ15QJiVljoyc/s320/2.bmp
Awal tengah akhir
Data tengah yang baru didapat dengan rumus (5 + 9) / 2 = 7. Berarti data tengah
yang baru adalah data ke-7, yaitu 23. Data yang dicari yaitu 17 dibandingkan dengan
data tenah ini. Karena 17 < onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="">

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTg3vc6C3DQyNrdZSmHLWZc5Hh99UPOjIBBGt1heKiAsj-8JhLWrSa8U2kzEdnJvHkb8VQWI1lGSlJY87A5tkcb6B6uARXM29mN8h6N-j0w0OEZaf41R-oZZwb8XdrSt138jjD3PBgpRM/s320/3.bmp

0/s1600-h/3.bmp">

Awal=tengah akhir
Data tengah yang baru didapat dengan rumus (5 + 6) / 2 = 5. Berarti data tengah
yang baru adalah data ke-5, yaitu 17. data yang dicari dibandingkan dengan data tengah
ini dan ternyata sama. Jadi data ditemukan pada indeks ke-5.
Pencarian biner ini akan berakhir jika data ditemukan atau posisi awal lebih besar
daripada posisi akhir. Jika posisi sudah lebih besar daripada posisi akhir berarti data
tidak ditemukan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh pencarian data 16 pada data diatas.
Prosesnya hampir sama dengan pencarian data 17. Tetapi setelah posisi awal 5 dan
posisi akhir 6, data tidak ditemukan dan 16 < atau =" 4" awal =" 5."> Data[m]) maka L ← m + 1
9 Jika (ketemu) maka m adalah indeks dari data yang dicari, jika tidak data tidak
ditemukan
Di bawah ini merupakan fungsi untuk mencari data menggunakan pencarian biner.
int BinarySearch(int x)
{
int L = 0, R = Max-1, m;
bool ketemu = false;
while((L <= R) && (!ketemu)) { m = (L + R) / 2; if(Data[m] == x) ketemu = true; else if (x < r =" m" l =" m" style="font-weight: bold;">Fungsi Pencarian Data dengan Metode Biner
Fungsi diatas akan mengembalikan indeks dari data yang dicari. Apabila data
tidak ditemukan maka fungsi diatas akan mengembalikan nilai –1.
Jumlah pembandingan minimum pada pencarian biner adalah 1 kali, yaitu apabila
data yang dicari tepat berada di tengah-tengah. Jumlah pembandingan maksimum yang
dilakukan dengan pencarian biner dapat dicari menggunakan rumus logaritma, yaitu :
C = 2log(N)

Kesimpulan


1. Algoritma pencarian berurutan digunakan untuk mencari data pada sekumpulan data

atau rekaman yang masih acak
2. Algoritma pencarian biner digunakan untuk mencari data pada sekumpulan data atau

rekaman yang sudah dalam keadaan terurut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar